Thursday 3 August 2017

Moving Average Adalah


BeBisnis lah - Salah satu Indikator Forex yang paling populer digunakan oleh para trader untuk analisa teknikal adalah Media em Movimento atau biasa disingkat MA. Indikator ini sangat lah poderoso dimana fungsinya adalah sebagai indikator yang menghitung atau menampilkan hata rata-rata de samu mata uang pada periode tertentu. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini. Moving Average TimeFrame 30M garis warna kuning. MA10 pada TimeFrame 30M garis warna biru muda (aqua): MA24 pada TimeFrame 30M Saat Candlestick berada di atas garis-garis MA, maka tendência tendência de mudança de peso na base de begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya MA dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu Simples, exponencial e média móvel ponderada. Tapi yang sering dan paling populer dipakai dan diajarkan ke comerciante adalah Simple Moving Average (SMA) seperti beberapa contoh gambar di atas. Cara men-setting indikator media média móvel chart MT4: 1. Menyisipkan MA ke Chart, ada 2 (dua) cara yaitu: Di menu paling atas menu utama. Klik Inserir sisipkan - indikator - tendência - média móvel Di menu barisan ke dua tools bar. Lihat gambar di bawah ini. Pilih Indikator - Tendência - Média móvel Silahkan pilih mana cara yang menurut Anda nyaman. Nah, sekarang kita menentukan pada periode dan pada TimeFrame berapa kita akan memasang média móvel. 2. Cara menentukan Periode pada TimeFrame (TF) yang akan Anda digunakan: Jika di TF H1, Anda ingin melihat harga rata-rata di setiap 12 jam nya maka ketik 12 di periode. Tentukan juga warna garis MA nya dan jenis garis (sólido, putus-putus dll) Jika ingin tahu harga rata-rata 12 jam di TF 30M, maka hitungannya jadi 12x60 menit720 3024. Jadi, MA 12 jam di TF 30M adalah 24 maka ketik 24 Di periode Jika di TF H1, Anda ingin harga rata-rata de 5 jam terakhir, maka MA 5 yang digunakan Jika di TF 30M, maka 5x60300 3010. Jadi MA 10 akan menunjukkan pergerakan harga rata-rata de 5 jam terakhir Begitu lah caranya menentukan Periode MA pada TimeFrame tertentu yang Anda inginkan. Jika Anda seorang scalper maka biasakan menggunakan TF 5M, 15M e 30M. Jadi jangan sampai salah menentukan periode MA nya. Oke, sampai di sini kita sudah tahu cara menggunakan Média móvel do que o nya di chart MT4 dos men-setting. Lalu bagaimana cara membaca atau mengetahui tendência apa yang sedang terjadi dan dimana área apoio resistência nya jika menggunakan Média móvel Cara pertama adalah yang sudah disimpulkan pada gambar di awal pembahasan. Namun sayang nya área de apoio dan resistência nya masih kurang begitu jelas, kita tidak mungkin bisa dengan mudah comprar sel saja. Oleh karena itu harus dibutuhkan cara lain yaitu sebagi berikut: Dengan menggunakan 1 (satu) garis atau sebuah Mudança média saja Satu buah Média móvel Dilihat dari gambar dapat ditarik kesimpulan bahwa: Saat candlestick menembus garis MA dari bawah maka tendência akan naik dan resistência à área Kita adalah di garis MA, jika ada candelabro yang terbuat baru maka disitu lah kita siap-siap COMPRAR Saat candlestick menembus garis MA dari atas maka tendência akan turun dan saat ada candelabro yang terbentuk baru menurun maka kita siap-siap VENDER Menggunakan 2 (dua) Buah Mudança Média dengan Periode yang berbeda Dua buah Média Móvel Dilihat dari gambar di atas dapat disimpulkan: Jika MA cepat menembus MA lambat dari bawah sehingga terjadi persilangan antara dua buah MA berbeda Periode maka akan terjadi TREND NAIK dan saat satu candelabro terbentuk maka kita siap - Siap COMPRAR Jika MA cepat menembus MA lambat dari atas, terjadi persilangan maka akan terjadi TREND TURUN dan saat satu candelabro Terbentuk maka kita siap-siap VENDE Oke, jika masih ada yang kurang jelas tentang Cara Menggunakan Indikator Moving Average silahkan sampaikan di kolom komentar yang sudah disediakan. Terimakasih dan salam sukses buat semuanya. Peramalan Sederhana (Single Moving Average vs Single Exponential Suavização) Mungkin sebagian besar diantara kita pernah mendengar tentang teknik peramalan. Tentunya bukan dukun peramal, melainkan tekni untuk meramalkan previsão suatu dados deret waktu série temporal. Peramalan merupakan suatu teknik yang penting bagi perusahaan atau pemerintah dalam mengambil kebijakan. Dalam meramal suatu nilai pada masa yang akan datang bukan berarti hasil yang didapatkan ialah sama persis, melainkan merupakan suatu pendekatan alternatif yang lumrah dalam ilmu statistik. Pada tulisan ini akan dibahas contoh kasus peramalan menggunakan teknik Média móvel do Suavização exponencial. Kedua teknik ini merupakan tekni previsão yang sangat sederhana karena tidak melibatkan asumsi yang kompleks seperti pada tekni previsão ARIMA, ARCH GARCH, ECM, VECM, VAR, dsb. Meskipun demikian, asumsi data stasioner haruslah terpenuhi untuk meramal. Mover média merupakan teknik peramalan berdasarkan rata-rata bergerak dil nilai-nilai masa lalu, misalkan rata-rata bergerak 3 tahunan, 4 bulanan, 5 mingguan, dll. Akan tetapi teknik ini tidak desirankan untuk dados série temporal yang menunjukkan adanya pengaruh tendência dan musiman. Mover média média terbagi menjadi média móvel, em vez de média móvel dupla. Suavização exponencial. Hampir sama dengan média móvel yaitu merupakan teknik previsão yang sederhana, tetapi telah menggunakan suatu penimbang dengan besaran antara 0 hingga 1. Jika nilai w mendekati nilai 1 maka hasil previsão cenderung mendekati nilai obseervasi, sedangkan jika nilai w mendekati nilai 0, maka hasil forecasting mengarah Ke nilai ramalan sebelumnya. Alisamento exponencial de terbagi menjadi único alisamento exponencial e suavização exponencial dupla. Kali ini, akan dibahas perbandingan metode single moving average dengan single exponential lmoothing. Pemimpin Safira Beach Resto ingin mengetahui omzet restoran pada Januari 2013. Ia meminta cantou manajer untuk mengestimasi nilai tersebut dengan dados omzet bulanan dari bulan Juni 2011 sampai Desember 2012. Berbekal pengetahuan di bidang statistik, cantou manajer melakukan forcast dengan metode single moving average 3 bulanan dan Suavização exponencial única (w0,4). Média móvel única Pada tabel di atas previsão ramalan bulan setembro de 2011 yaitu 128,667 juta rupiah diperoleh dari penjumlahan omzet bulan Juni, Juli, Agustus 2011 dibagi dengan angka média móvel (m3). Angka previsão pada bulan Oktober 2011 yaitu 127 juta rupiah diperoleh dari penjumlah omzet bulan Juli, Agustus, setembro de 2011 dibagi dengan angka média móvel tiga bulanan (m3). Perhitungan serupa dilakukan hingga ditemukan hasil previsão bulan Januari 2013 sebesar 150.667 juta rupiah. Dapat diinterpretasikan bahwa omzet bulan Januari 2013 diperkirakan senilai 150, 667 juta rupiah atau mengalami penurunan sebesar 1.333 juta rupiah dibanding dengan omzet Desempenho 2012 sebesar 152 juta rupiah. Perhatikan baris pada bulan Juni-Agustus 2011 kolom Previsão hingga erro tidak memiliki nilai, karena peramalan pada bulan-bulan tersebut tidak tersedia dados média móvel 3 bulanan, bulan sebelumnya. Selanjutnya untuk melihat kebaikan hasil ramalan digunaka RMSE (erro quadrático médio quadrado) Untuk perhitungan RMSE, mula-mula dicari nilai erro atau selisih antara nilai aktual dan ramalan (previsão de omzet), kemudian kuadrat nilai-nilai tersebut untuk masing-masing data bulanan. Lalu, jumlahkan seluruh nilai error yang telah dikuadratkan. Terakhir hitung nilai RMSE dengan rumus di atas atau lebih gambangnya, bagi nilai penjumlahan error yang telah dikuadratkan dengan banyaknya observa a hasilnya lalu di akarkan. Pada tabel di atas, banyaknya observasi yaitu 16 (mulai de setembro de 2011-dezembro de 2012). Suavização Exponencial Única. Selanjutnya kita akan melakukan peramalan dengan metode Single Suavização exponencial. Metode ini menggunak nilai penimbang yang dapat diperoleh dari operaz statistik tertentu (bisa proporsi tertentu), namun dapat juga ditentukan oleh peneliti. Kali ini akan digunakan nilai w 4. Previsão W0,4 Ycap (t1) (juta rp.) Nilai ramalan pada bulan Juni 2011 yaitu 137,368 juta rupiah diperoleh dari rata-rata omzet dari bulan Juni 2011 hingga bulan Desember 2012. Nilai ramalan pada bulan Juli 2011 yaitu 134,821 juta rupiah diperoleh dari perhitungan dengan rumus di atas, dengan kata lain nilai ramalan bulan Juli 2011 diperoleh dari hasil kali w0,4 dan nilai aktual omzet bulan Juli 2011 dijumlahkan dengan hasil kali (1-0,4) serta nila ramalan Bulan Juni 2011 sebesar 134,821 juta rupiah. Lakukan perhitungan tersebut hingga mendapatkan angka ramalan untuk bulan Januari 2013. Hasil ramalan omzet untuk bulan Januari 2013 yaitu 149,224 juta rupiah atau turun sebesar 2,776 juta rupiah. Kemudian hitung nilai RMSE dengan rumus seperti pada perhitungan RMSE média móvel. Hanya saja jumlah observasi berbeda. Pada tabel di atas jumlah obervasi (m) yaitu 19 lebih banyak dibanding dengan metode simples média móvel 3 bulanan (16) karena pada metode eksponensial perhitungan ramalan dapat dimulai dados dados pada periode awal. RMSE metode único suavização exponencial sebesar 1,073. Selanjutnya dari kedua metode di atas akan dibandingkan mana hasil yang terbaik. Untuk hal tersebut maka, bandingkan nilai RMSE dari kedua metode. Metode dengan RMSE terkecil dapat dinyatakan sebagai metode terbaik untuk meramal. RMSE mov. average 0,946, RMSE exp. smoothing 1,073. RMSE mov. average lt RMSE exp. smoothing. Kesimpulanya bahwa metode movendo a média lebih baik dalam melakukan peramalan, sehingga omzet pada bulan Januari 2013 diperkirakan sebesar 150.667 juta rupiah (meskipun memiliki nilai yang lebih rendah daripada bulan sebelumnya). (Untuk materi yang lebih jelas, silakan dicari di buku-buku referensi Analisis Time Series, misalnya. Enders, Walter. 2004. Applied Econometric Time Series Segunda edição. New Jersey: Willey. Kalo contoh soal dalam tulisan ini, saya kutip dari buku modul Kuliah.

No comments:

Post a Comment